Minggu, 02 Januari 2011

Utang Luar Negeri Dibayar dengan Ginseng

Korut berharap tawaran itu bisa mengurangi lima persen dari total utang luar negeri



 Korea Utara (Korut) kini punya cara alternatif untuk mengatasi kesulitan membayar luar negeri. Negara komunis yang ekonominya tengah melilit itu menawarkan berton-ton akar ginseng kepada Republik Ceko sebagai alat ganti untuk menutupi utang yang menumpuk.

Menurut laman stasiun televisi BBC, Rabu 11 Agustus 2010, sebagai negara pemberi utang, Republik Ceko sedang mempertimbangkan tawaran tersebut.

Korut masih berutang US$10 juta untuk pembelian trem dan mesin-mesin berat asal Ceko. Itu merupakan utang lama saat Ceko masih dikendalikan kekuatan komunis Uni Soviet dengan nama Cekoslovakia, semasa Perang Dingin.

Rezim di Pyongyang berharap bahwa Ceko mau utangnya dibayar dengan ginseng, yang merupakan komoditas andalan rakyat Korut sekaligus bisa mengurangi lima persen dari total utang yang ditanggung negara itu.

Banyak pihak meyakini bahwa ginseng merupakan tanaman yang mujarab. Saripati akar ginseng bisa menjadi obat penghilang letih lesu, radang sendi, dan impotensi, serta bisa mencegah kepikunan bagi yang mengkonsumsinya.

Maka, sebanyak 20 ton akar ginseng dikabarkan telah ditawarkan Korut kepada Ceko sebagai "uang muka". Jumlah ini jauh melebihi konsumsi tahunan ginseng di Korut, yang tiap tahunnya hanya memerlukan 1,5 ton saja.

"Saat rapat kerja, kami meminta beberapa opsi barang dari mereka, dan salah satu pilihannya adalah impor ginseng," kata Deputi Menteri Keuangan Republik Ceko, Thomas Zidek, seperti dikutip dari laman BBC. "Ini bisa menjadi ladang bisnis yang sangat baik untuk negara ini," kata Zidek.

Namun, kabar lain menyebutkan bahwa Republik Ceko meminta utang itu dibayar dengan barang lain, yakni logam. "Kami sudah mencoba untuk meyakinkan mereka (Korea Utara) untuk mengirimkan logam, misalnya seng," kata Zidek.
VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar