Sabtu, 08 Januari 2011

anjing yang tirukan salam hitler




 jacky, pemiliknya

Ada yang aneh terjadi di tengah Perang Dunia II yang berkecamuk. Saat Amerika Serikat (AS) bergabung dalam perang paska insiden Pearl Harbor dan Jerman menginvasi Uni Soviet, di Berlin, pemerintahan Nazi Jerman yang dipimpin Hitler dibuat pusing dan emosi oleh seekor anjing.

Dokumen yang baru dirilis pemerintah Jerman mengungkapkan, pemerintahan Hitler marah karena anjing 'kurang ajar' itu bisa menirukan salam ala Nazi. Bakat anjing itu dianggap mengejek Sang Fuhrer.

Sebagai upaya balas dendam, pejabat Nazi memulai kampanye melawan si pemilik anjing. Kementerian Luar Negeri di Berlin memerintahkan perwakilannya di Finlandia untuk mengumpulkan bukti soal anjing bernama Jackie itu, bahkan berencana menghancurkan bisnis farmasi pemiliknya.

Catatan kaki tentang Jackie yang sukses membangkitkan amarah Hitler sebelumnya luput dari perhatian para sejarawan - sebelum akhirnya 30 file yang berisi korespondensi dan kawat diplomatik ditemukan.

Penulis, Klaus Hillenbrand yang memeriksa file ini berpendapat, kejadian ini sangat aneh. Hanya beberapa bulan sebelum Nazi melancarkan serangan ke Uni Soviet, mereka seperti tidak punya hal lain untuk dilakukan, daripada terobsesi dengan anjing ini," kata dia, sepert dimuat Daily Mail, Jumat 7 Januari 2011.

Pemilik Jackie, adalah Tor Borg, seorang pengusaha dari Tempere, Finlandia. Istrinya, Josefine adalah warga negara Jerman yang diketahui anti-Nazi. Ia menjuluki anjingnya itu 'Hitler' karena caranya mengangkat kakinya mirip tentara Jerman menghormat pada Hitler.

Pada 29 Januari 1941, perwakilan Jerman di Helsinski, menulis, seorang saksi yang tidak mau disebut namanya melihat dan mendengar anjing milik Borg mengangkat kakinya saat majikannya meneriakkan 'Hitler'.

Borg yang diinvestigasi membantah memanggil anjingnya dengan nama Hitler, meski mengaku itu kerap dilakukan istrinya. Menurut Borg, itu pun hanya dilakukan beberapa kali pada 1933, sesaat setelah Hitler berkuasa. Pedagang itu bersikukuh, tidak ada niat untuk melecehkan kekaisaran Jerman itu.

Namun, pembelaan Borg tidak lantas diterima Jerman. Menteri Ekonomi Jerman lalu mengumumkan bahwa konglomerat perusahaan kimia Jerman, IG Farben, yang menyuplai farmasi ke Borg, menghentikan kerja samanya.
Meski demikian, tidak cukupnya bukti menghalangi perkara ini masuk pengadilan.

Borg meninggal pada 1959 di usia 60 tahun. Perusahaan perdagangan farmasinya kini menjelma menjadi Tamro Group, pedagang besar farmasi di negara Nordik. Juru bicara Tamro Group, Margit Nieminen, mengaku belum mengetahui kisah itu. (art)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar