Kamis, 09 Desember 2010

Istana Potala



Istana Potala terletak di Bukit Merah di pusat kota Lhasa Daerah Otonom Tibet Tiongkok. Istana yang besar dan megah itu dibangun mengikuti topografi bukit dan dijuluki "mutiara di atap dunia". Istana Potala adalah karya representatif arsitektur etnis Tibet yang cemerlang, juga salah satu bangunan zaman kuno yang paling terkenal di Tiongkok. 

Istana Potala adalah tempat kegiatan politik, agama dan tempat tinggal Dalai Lama Tibet dari masa ke masa. Istana tersebut juga merupakan bangunan bertingkat paling besar yang ada di Tibet sekarang ini. Menurut catatan dokumen, Istana Potala mulai dibangun pada masa berkuasanya Songtsan Gambo Dinasti Tibet abad ke-7 Masehi, merupakan pusat politik masa itu. Istana Potala pada waktu itu disebut sebagai Istana Bukit Merah. Skalanya sangat besar dengan dilingkari tiga lapis pagar tembok. Di dalam istana itu terdapat seribu balairung. Pada abad ke-9, Dinasti Tibet tercerai berai dan Tibet terjurumus dalam kekacauan perang selama waktu panjang. Istana Bukit Merah pun berangsur-angsur terbengkalai.

Pada tahun 1645, Istana Potala dibangun kembali oleh Dalai Lama Ke-5. Proyek utama pembangunan kembali istana itu memakan waktu kira-kira 50 tahun. Kemudian, pembangunan dilanjutkan dengan memakan waktu 300 tahun. Istana Potala yang bertingkat 13 tingginya 110 meter, merupakan struktur batu dan kayu. Tembok istana terbuat dari batu granit, yang paling tebal mencapai 5 meter. Dasar tembok berisi mencapai lapisan batu, di dalam tembok luar diisi cairan besi untuk meningkatkan keutuhan seluruh bangunan dan daya tahan terhadap gempa bumi, sedang di atasnya dilengkapi hiasan terbuat dari emas untuk penangkal petir. Selama ratusan tahun ini, Istana Potala telah mengalami berkali-kali sambaran petir dan gempa bumi, tapi bangunan itu tetap berdiri kukuh. Istana Potala terutama terdiri dari Istana Putih di bagian timur sebagai tempat tinggal Dalai Lama, Istana Merah di bagian tengah yang merupakan balairung pemujaan Buddha dan pagoda persemayaman arwah Dalai Lama serta rumah biksu berwarna putih di bagian barat. Di depan Istana Merah terdapat sebuah tembok putih yang tinggi, tempat menggantungkan permadani besar bergambar Buddha pada hari raya agama. Walaupun bangunan-bangunan di Istana Potala dibangun pada masa yang berbeda, namun seluruh bangunan istana tampak sangat megah dan selaras karena dengan cerdik memanfaatkan topografi bukit, sehingga mencapai taraf sangat tinggi dalam estetika seni bangunan.

       Istana Merah adalah bagian utama Istana Potala, di mana terdapat balai pagoda arwah Dalai Lama berbagai zaman dan berbagai ruang pemujaan Buddha. Di antaranya, yang paling indah adalah balai pagoda arwah Dalai Lama V Losan Jiacuo. Tinggi pagoda 15 meter. Dasarnya berbentuk persegi dan atapnya bundar. Jenazah Dalai Lama V disimpan dalam pagoda tersebut setelah diawetkan dengan bahan pewangi dan bahan-bahan lain. Pagoda itu dilapisi emas sebanyak 3724 kilogram dan bertatahkan lebih dari 15 ribu intan, zamrud, mutiara, giok dan batu akik yang mahal. Pada alas pagoda diletakkan berbagai alat untuk upacara sembahyang. Balairung Barat adalah ruang pagoda arwah Dalai Lama V, merupakan balairung yang terbesar di Istana Merah, di dalamnya terdapat 48 tiang kayu yang besar setinggi 6 meter. Di Balairung Barat itu terdapat patung-patung Buddha, serta binatang-binatang seperti singa dan gajah yang terbuat dari kayu. Istana Potala pada tahun 1994 dicantumkan dalam Daftar Warisan Alam dan Kebudayaan Dunia UNESCO.
     Istana Potala berada di kota Lhasa, Tibet. Tempat ini diberi nama dari tempat yang ia berada, Gunung Potala, tempat kediaman Chenresig atau Avalokitesvara. Istana Potala adalah tempat kediaman utama dari Dalai Lama hingga masa Dalai Lama ke 14 mengungsi ke Dharamsala di India, setelah serangan dan kekalahan bertahan di tahun 1959. Sekarang ini, Istana Potala dirubah fungsinya oleh negara Cina menjadi sebuah museum.

        Bangunan istana ini berukuran 400 meter timur-ke-barat dan 350 meter utara-ke-selatan, dengan tembok batu yang landai dengan ketebalan sekitar 3 meter dan 5 meter pada bagian dasarnya yang juga dicampur dengan tembaga untuk mencegah dari gempa bumi. Bangunan ini memiliki tiga belas tingkat - memiliki lebih dari 1.000 kamar, 10.000 tempat pemujaan dan sekitar 200.000 patung -; membumbung setinggi 117 meter di puncak Marpo Ri, "Lembah Merah" (Red Hill), menjulang lebih dari 300 meter secara menyeluruh dari dasar lembah. Menurut tradisi, ketiga lembah utama di Lhasa memberikan arti sebagai "Tiga Penjaga Tibet." Chokpori, di sebelah selatan Potala, merupakan gunung-hati (bla-ri) dari Vajrapani, Pongwari dari Manjushri, dan Marpori, lembah dimana Istana Potala berada, mewakilkan Chenresig atau Avalokitesvara.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar